Sunday, June 11, 2017

Supaya Menang, Lakukan Perawatan Ayam Bangkok Ini sebelum Diadu!

Supaya Menang, Lakukan Perawatan Ayam Bangkok Ini sebelum Diadu!


Saat menurunkan ayam bangkok istimewa jagoan kita untuk turun tanding, harapan terbesar kita tentu adalah agar ia dapat memenangi laga. Beragam cara dilakukan untuk mencapai harapan besar tersebut. Memberikan pakan dan suplemen terbaik, latihan fisik dan mental, serta dengan menghitung berbagai aspek lain yang mungkin mempengaruhi laga adalah beberapa hal yang perlu disiapkan. Adapun selain itu, para botoh terkenal juga berpendapat bahwa perawatan menjelang pertandingan juga perlu dilakukan untuk mengoptimalkan staminanya. Berikut ini kita akan membahas tips-tips merawat bangkok ayam yang akan diturunkan agar ia bisa memberikan hasil memuaskan saat diadu. Silakan disimak!

Perawatan Ayam Bangkok sebelum Ditandingkan

Perawatan menjelang pertandingan adalah salah Saat menurunkan ayam bangkok istimewa jagoan kita untuk turun tanding, harapan terbesar kita tentu adalah agar ia dapat memenangi laga. Beragam cara dilakukan untuk mencapai harapan besar tersebut. Memberikan pakan dan suplemen terbaik, latihan fisik dan mental, serta dengan menghitung berbagai aspek lain yang mungkin mempengaruhi laga adalah beberapa hal yang perlu disiapkan. Adapun selain itu, para botoh terkenal juga berpendapat bahwa perawatan menjelang pertandingan juga perlu dilakukan untuk mengoptimalkan staminanya. Berikut ini kita akan membahas tips-tips merawat bangkok ayam yang akan diturunkan agar ia bisa memberikan hasil memuaskan saat diadu. Silakan disimak!

Perawatan Ayam Bangkok sebelum Ditandingkan

Perawatan menjelang pertandingan adalah salah satu perawatan berkala yang dikhususkan untuk meningkatkan stamina ayam aduan. Perawatan ini merupakan persiapan yang tidak boleh ditinggalkan. Banyak para pemula yang asal menurunkan ayamnya tanpa melakukan persiapan dan perawatan ini kemudian menemukan kekalahan. Jika Anda tak ingin mengalami hal serupa, coba untuk menerapkan beberapa tips ini.

Perawatan H-7

Pada H-7 atau seminggu sebelum turun tanding, para botoh menyarankan agar ayam yang akan ditarungkan harus diberi ramuan khusus. Ramuan tersebut berupa campuran kuning telur bebek, daun jeruk purut, sedikir madu, dan beberapa bahan lainnya. Ramuan ini adalah ramuan yang dikhususkan untuk meningkatkan stamina bertarung pada hari H. Bagi Anda yang belum bisa membuatnya, silakan kunjungi artikel ini untuk mempelajarinya.

Perawatan H-5

Setelah diberikan ramuan khusus pada H-7 dan dikarantina sejenak pada H-6, ayam bangkok aduan yang akan Anda turunkan selanjutnya perlu disuntik neurobion 0,5 mL. Obat tersebut bisa Anda peroleh di apotek. Adapun tujuan pemberian suntikan ini tak lain adalah untuk melancarkan saluran darahnya dan meningkatkan stamina bertarungnya. Setelah pemberian suntikan ini, disarankan untuk tidak memberikan jamu apapun hingga saat pertandingan di hari H usai dilaksanakan.

Perawatan H-4 dan H-3

Pada hari H-4, ayam dirawat seperti biasa. Beri ia makanan kesukaannya, lepas beberapa saat kemudian masukan ke dalam kurungan agar dapat istirahat dan tidur. Hindarkan ia dari ayam bangkok lainnya untuk menghindari pertarungan yang bisa menguras energinya. Jangan pula didekatkan dengan babon atau ayam betina.

Perawatan H-2

Pada hari H-2, ayam dikarantina dalam kandang 1 hari penuh. Biarkan ia istirahat dan jangan lupa penuhi kebutuhan pakan dan airnya seperti biasa. Karantina diperlukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya perang tanding dengan ayam bangkok lain serta kemungkinan kawin dengan ayam betina. Kedua hal tersebut dapat menguras tenaga dan fisiknya yang sudah mulai disiapkan sebelumnya.

Perawatan H-1

Mendekati pertandingan, pada pagi hari H-1 ayam yang diturunkan sebaiknya diberi sepet dopeng 0,2 ml atau sesuai dengan aturan yang sudah ditentukan. Sepet dopeng  penting untuk melipatgandakan staminanya dalam bertarung esok hari.

Setelah melakukan serangkaian perawatan yang cukup menyita perhatian tersebut, ayam aduan Anda sekarang sudah siap diturunkan. Ia akan memberikan hasil semaksimal mungkin yang ia mampu. Pukulan-pukulan mematikan akan hadir dalam pertandingan dan membuat Anda selaku pemiliknya merasa bangga. Silakan dicoba!

NB : Perlu diingat bahwa pemberian Neurobion dan Dopeng sebaiknya hanya untuk ayam yang akan diadu, bukan untuk ayam yang hanya akan diabar.

5 Cara Memilih Bibit Ayam Bangkok yang Bagus

5 Cara Memilih Bibit Ayam Bangkok yang Bagus

Memilih ayam bangkok yang punya potensi juara adalah pekerjaan yang tidak terlalu sulit terutama bagi mereka yang sudah berpengalaman. Cukup melihat kenampakan fisik dan gaya bertarungnya saja, kita sudah bisa mengetahui apakah seekor ayam bangkok bisa diandalkan di medan laga atau tidak.

Cara Memilih Bibit Anak Ayam Bangkok

Akan tetapi, lain cerita jika ayam bangkok yang kita akan pilih adalah ayam bangkok usia anakan. Anak ayam bangkok, terutama yang usianya masih kurang dari 3 bulan akan sulit diterka kemampuannya. Hal ini karena ia masih dalam masa pertumbuhan. Kenampakan fisik yang menjadi ciri ayam bangkok berkualitas belum bisa dilihat. Bulu, kepala, dada, ekor, dan bagian tubuh lain yang ada padanya masih belum tumbuh secara sempurna sehingga botoh tua sekalipun mungkin tak akan sanggup secara akurat memilih anak ayam bangkok mana yang punya potensi menjadi ayam juara di masa mendatang.

 1. Persaingan Mendapatkan Makanan

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk memilih bibit anakan ayam bangkok adalah dengan melihat bagaimana kemampuannya dalam bersaing dalam memperebutkan makanan. Dari sekumpulan anak ayam bangkok, Anda akan menemukan 1-2 anakan yang layak dipilih dengan trik satu ini.

Untuk menggunakan cara ini, biarkan sekumpulan anak ayam bangkok hingga mereka terlihat lapar. Kemudian, letakan mereka dalam kurungan besar. Lalu, berikan makanannya yang berupa pur kering ke atas lantai kurungan secara memusat (tidak disebar). Semua anak ayam akan bersaing dalam mendapat posisi terbaik saat berebut makanan itu. Beberapa di antaranya akan mendesak, mendorong, dan menekan temannya. Hanya anak ayam bangkok yang terkuatlah yang bisa menempati posisi terbaik itu. Nah, anak-anak ayam itulah yang biasanya menjadi jawara tarung di kemudian hari.

2. Kuda-kuda

Cara selanjutnya yang biasa saya lakukan dalam memilih bibit ayam bangkok usia anakan adalah dengan melihat kuda-kudanya saat bersaing dalam memperebutkan makanan. Kuda-kuda adalah bawaan lahir yang sebetulnya bisa dilatih pada ayam. Namun anak ayam yang terlahir dengan kuda-kuda yang baik biasanya adalah calon ayam aduan yang bagus dan bisa diandalkan sebagai petarung berkelas.

Kuda-kuda anak ayam bangkok calon juara bisa dilihat dari sudut tekukan di lutut dan posisi jari-jarinyanya. Jika Anda sering menyaksikan aduan atau abaran, Anda pasti bisa menilai bagaimana posisi jari dan seberapa besar sudut tekukan yang paling baik saat mereka melakukan kuda-kuda sebelum menyerang.

3. Cara Minuman

Jika kita perhatikan, cara minum anak ayam calon juara tarung sebetulnya juga akan berbeda dengan cara minum anak ayam biasa. Anak ayam bangkok berkualitas biasanya akan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi sembari membusungkan dadanya ke depan, sedangkan anak ayam biasa hanya akan mengangkat kepalanya sedikit kemudian kembali menyosor tempat minumnya.

4. Warna Tembus

Meski belum tumbuh sempurna, sisik di kaki dan warna paruh anak ayam juga bisa menjadi indikator kualitas tarung di masa depan. Anak ayam bangkok calon juara umumnya memiliki warna tembus, artinya warna paruh dan sisi kakinya sama. Kendati begitu, untuk menggunakan cara ini saat memilih ayam bangkok, penglihatan kita harus benar-benar jeli dalam menentukan tingkat warna di kedua bagian tubuhnya ini.

5. Silsilah Keturunan

Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk memilih bibit ayam bangkok terbaik adalah dengan memperhatikan silsilah keturunan. Usahakanlah hanya untuk memilih ayam yang dilahirkan dari indukan berkualitas, baik jantan maupun betinanya. Trah juara dari induk jantan terutama sangat penting peranannya secara genetik dalam melahirkan keturunan-keturunan jago tarung.

Demikianlah pemaparan tips cara memilih bibit ayam bangkok usia anakan. Semoga bisa bermanfaat bagi para pehobi ayam semua. Salam.

Bentuk Jalu Mematikan yang Paling Ditakuti Botoh Tua

Bentuk Jalu Mematikan yang Paling Ditakuti Botoh Tua


Bentuk Jalu Mematikan - Setiap bagian tubuh ayam bangkok memiliki peran masing-masing yang sangat menunjang bagi kemenangan ayam tersebut di arena pertarungan. Salah satu yang perlu mendapat perhatian serius adalah bagian kaki. Bagian ini adalah bagian utama yang digunakan ayam dalam menciptakan pukulan-pukulan mematikan pada tubuh ayam lawan. Oleh karenanya, pemahaman tentang kaki ayam bangkok wajib Anda miliki sebelum memutuskan untuk mempertemukan ayam jagoan Anda dengan ayam lawan di medan pertempuran.

Nah, di kesempatan artikel kali ini penulis secara khusus akan membahas tentang elemen taji atau jalu pada kaki ayam bangkok. Pemahaman bagaimana bentuk jalu mematikan penting untuk diketahui sebagai salah satu indikator dalam menilai kemampuan ayam di medan laga.

Bentuk Jalu Mematikan

Secara umum, banyak botoh yang sepakat menyatakan bahwa letak taji atau jalu yang bagus adalah yang tidak jauh dari pangkal jari belakang. Semakin dekat pangkal jari belakang maka akan semakin bagus pukulan ayam tersebut. Sementara, taji yang jauh dari pangkal jari belakang biasanya jarang dapat mengenai lawan saat ayam memukul.

Selain letaknya, dikenal pula katuranggan bentuk jalu mematikan yang patut Anda perhatikan. Bentuk-bentuk jalu bagi kebanyakan ayam sering kali dihiraukan, padahal ini sebetulnya bisa merupakan faktor terbesar yang membuat pukulan seekor ayam menjadi begitu mematikan.

Nah, berikut ini adalah 4 bentuk jalu mematikan tersebut lengkap dengan gambarnya seperti kami kutip dari buku Menyiapkan Ayam Aduan ke Arena Laga karya Dasa Candra Kusuma. Silakan disimak!

1. Bentuk Jalu Sangket

Bentuk jalu sangket mirip seperti pedang arab. Jalu ini cepat tumbuh panjang. Pangkal jalu sedikit di atas pangkal jari belakang. Jalu ini tumbuh menurun ke belakang yang semakin panjang membelok ke atas. Biasanya ayam berjalu seperti ini mampu merobek dan menusuk lawan sejak pukulan pertama, apalagi bila lawan sudah terpatuk dan terkunci. Ayam ini akan melancarkan pukulan kakinya berkali-kali dan biasanya langsung mengenai bagian vital lawan sehingga lawan dapat langsung roboh. Gambar di samping adalah gambar bentuk jalu sangket.

2. Bentuk Jalu Cantel

Sesuai namanya, bentuk jalu cantel mirip seperti kait atau pancing. Pertumbuhan jalu ini terbilang lambat, sehingga tidak dapat tumbuh sepanjang taji sangket. Jalu ini keluar dari pangkal jalu sedikit di atas jari belakang dan ke arah depan meruncing. Jalu semacam ini juga cepat mengenai sasaran sehingga termasuk bentuk jalu mematikan.

3. Bentuk Jalu Kumet

Bentuk jalu kumet seperti butiran biji jagung. Jalu ini tidak dapat tumbuh panjang karena pertumbuhannya terbilang sangat lambat. Kendati terkesan kurang sangar, ayam dengan bentuk jalu kumet biasanya dapat menciptakan pukulan yang amat sangat keras. Terlebih jika pukulan tepat mengenai saraf lawan, ayam yang terkena pukul bisa KO dalam sekejap.

4. Bentuk Jalu Lepek

Ayam dengan bentuk jalu lepek sebetulnya adalah ayam yang tidak memiliki jalu. Pangkal jalu tidak terlihat meski usia si ayam terbilang sudah cukup tua. Namun, dalam silsilah katuranggan, ayam dengan jalu seperti inilah yang dipercaya memiliki kekuatan magis. Pukulannya akurat dan keras dengan kuda-kuda yang tanpa diduga. Bentuk jalu mematikan yang paling menakutkan bagi banyak pehobi ayam aduan.

Nah, itulah beberapa bentuk jalu mematikan yang dapat kami sampaikan. Bagaimana dengan bentuk jalu ayam-ayam juragan? Adakah di antaranya yang memiliki salah satu bentuk jalu di atas? Jika ada, boleh diceritakan bagaimana kemampuan tarung ayam tersebut di kolom komentar. Semoga bermanfaat!

Beberapa Mitos Ayam Bangkok Putih (Kinantan) dalam Laga Tanding

Beberapa Mitos Ayam Bangkok Putih (Kinantan) dalam Laga Tanding

Dalam ilmu katuranggan, ayam bangkok dibedakan menjadi kelas kelas-tertentu berdasarkan warna bulunya. Masing-masing kelas warna memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Salah satu yang paling unik misalnya adalah ayam bangkok putih atau kinantan.

Ayam bangkok warna ini dianggap unik karena adanya beberapa mitos yang menyelimutinya. Apa saja mitos ayam bangkok putih tersebut? Berikut ini adalah ulasannya!

Ayam Bangkok Putih

Ada banyak mitos yang menyelimuti ayam bangkok dengan warna putih. Masing-masing mitos muncul dari daerah yang berbeda-beda. Adapun berdasarkan pengalaman saya sebagai botoh pemula yang beberapa kali adu tanding ke luar daerah, mitos-mitos berikut ini adalah mitos yang paling banyak dipercaya mengenai ayam bangkok putih.

 1. Penolak Bala

Mitos pertama tentang ayam bangkok putih terkait dengan sarana penolak bala. Ayam bangkok putih (kinantan) bila dipelihara di rumah, dipercaya dapat membuat segala penyakit dan gangguan halus yang hendak menghinggapi si pemilik rumah menjadi tertolak. Inilah sebabnya mengapa ayam bangkok putih sering kali dicari oleh paranormal sama seperti ayam cemani atau ayam hitam.

2. Ditakuti Ayam Lawan

Meski dalam katuranggan ayam, bangkok putih kinantan berada di kasta terakhir, namun bukan berarti ia tidak ditakuti oleh ayam lainnya. Kharisma ayam bangkok putih justru dirasa lebih kuat dibandingkan ayam blorok, jalak, dan klawu. Hal ini bukan mitos karena bisa dibuktikan langsung. Jika Anda punya seekor ayam bangkok putih, keluarkan ia berdekatan dengan ayam kampung. Lihat reaksi apa yang terjadi pada si ayam kampung tersebut.

3. Menimbulkan Keributan di Arena

Beberapa botoh tua meyakini mitos yang menyebut bahwa ayam bangkok putih jika dibawa ke arena laga (kalangan) bisa menimbulkan keributan. Mitos ini didasari pengalaman bahwa ayam bangkok putih ketika ditarungkan akan dapat membuat lawannya berlari meski pertandingan baru dimulai 10 detik (kalah mental).

Keadaan inilah yang membuat suhu antar botoh yang menarungkannya memanas. Bukannya ayam yang bertarung, sering kali botohnya lah yang justru saling adu pukul hingga keributan pun akhirnya tercipta di arena tersebut.

Karena keadaan ini, ayam bangkok putih biasanya tidak boleh dimainkan atau ditolak jika memasuki kalangan yang besar.

4. Bisa Membuat Lawan yang Menang Turun Mental

Jika bertemu lawan yang mentalnya kuat, ayam bangkok putih akan bertarung habis-habisan. Adapun ketika pukulan lawan mengenai kepalanya sehingga darah segar mengucur dari luka, ayam lawan biasanya akan menjadi turun mental. Darah merah segar yang mengalir kontras dengan warna putih bulu si ayam kinantan akan membuat mental bertarung ayam lawan turun selama-lamanya. Ia tak akan pernah lagi mau bertarung dengan bringas. Inilah sebabnya mengapa jarang ada orang yang mau mengabar ayamnya dengan ayam bangkok putih.

5. Sulit Dipukul

Mitos yang terakhir seputar ayam bangkok putih adalah kejeliannya dalam menghindari pukulan lawan. Mitos ini sebetulnya timbul akibat warna ayam bangkok putih yang menyilaukan terutama jika diadu pagi hari. Silau dari warna bulu ayam putih membuat lawan tak bisa menatap bidikannya dengan pasti.

Nah, itulah beberapa mitos ayam bangkok putih (kinantan) yang bisa saya jelaskan dari pengalaman saya sebagai seorang botoh pemula. Perlu diingat bahwa mitos-mitos tersebut belum tentu benar. Oleh karena itu, tetaplah bijak menyikapinya. Semoga bisa bermanfaat. 

Ukuran Standar Ayam Bangkok yang Harus Botoh Pemula Ketahui

Ukuran Standar Ayam Bangkok yang Harus Botoh Pemula Ketahui

Dalam dunia ayam aduan, kita tentu sering mendengar istilah ukuran ayam. Ukuran ayam adalah istilah yang menggambarkan berat dan tinggi badan ayam bangkok. Ukuran ayam sering menjadi standar yang digunakan saat para botoh akan melakukan adu ayam. Nah, pada artikel ini, kita akan membahas tentang seperti apa sebetulnya patokan, skala, serta perbandingan ukuran ayam bangkok terkecil hingga ayam bangkok terbesar. Silakan disimak untuk menambah pemahaman Anda.

Standar Ukuran Ayam Bangkok

Ukuran ayam bangkok yang digunakan di Indonesia umumnya memiliki 6 skala, dimulai dari yang terkecil berukuran skala 5, hingga yang terbesar berukuran skala 10. Sangat jarang ditemukan ayam bangkok yang ukuran bobotnya kurang dari 5 atau lebih dari 10. Rata-rata, ayam bangkok yang dimiliki para bebotoh negeri ini adalah 7-8.

Skala 5 hingga 10 ini sebetulnya merupakan penomoran dari urutan bobot ayam, bukan dari tinggi dan panjangnya ayam yang biasa orang banyak salah tafsirkan. Ayam bangkok skala 5 dipatok rata memiliki bobot antara 2,0 sampai 2,5 kg, sedangkan ayam bangkok skala 10 dipatok rata memiliki bobot antara 4,6 sampai 5,0 kg.

Secara lengkap, bobot dari masing-masing skala ukuran ayam dapat ditunjukan pada tabel berikut:

 
Penggunaan skala yang ditampilkan pada tabel di atas umumnya hanya diperuntukan untuk pertandingan ayam kelas kalangan. Untuk pertandingan ayam adu tingkat provinsi dan nasional, penggunaan skala tersebut tidak selalu berlaku. Skala yang digunakan untuk tarung ayam bangkok setingkat provinsi ke atas umumnya mengikuti penamaan yang lebih spesifik sebagai berikut:
  1. Kelas terbang bobot badan 2,8-2,89 kg.
  2. Kelas bantam bobot badan 2,9-2,99 kg.
  3. Kelas bulu bobot badan 3-3,20 kg.
  4. Kelas ringan bobot badan 3,1-3,19 kg.
  5. Kelas walter bobot ayam 3,2-3,29 kg.
  6. Kelas menegah bobot badan 3,3-3,39 kg.
  7. Kelas menegah super bobot badan 3,4-3,49 kg.
  8. Kelas berat ringan bobot badan 3,5-3,9 kg.
  9. Kelas penjelajah bobot badan 3,6-3,69 kg.
  10. Kelas berat bobot badan lebih dari 3,8 kg.
Dari kedua penamaan dan skala ukuran ayam bangkok di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam adu ayam bangkok, bobot antara 2 ayam yang akan ditarungkan haruslah seimbang. Ayam yang ukurannya lebih besar dipastikan memiliki tenaga dan kemampuan tarung yang lebih baik. Oleh karena itu, seorang yang akan mengadu ayam jagoannya pasti terlebih dahulu melihat seberapa ukuran ayam lawan. Jika seimbang atau selisih tinggi dan (terutama) bobot keduanya sedikit biasanya barulah mereka mau menurunkan ayam bangkok miliknya.

Nah, demikianlah uraian mengenai standar patokan skala atau ukuran ayam bangkok yang dapat kami sampaikan. Yang perlu digarisbawahi adalah ukuran bobot ayam bangkok sedikit banyak akan mempengaruhi peluang kemenangan dalam tarung mereka. Oleh karena itu, perhatikan dengan seksama ukuran ayam bangkok Anda dan ayam bangkok milik lawan sebelum diadu. Semoga bisa menambah wawasan Anda.

9 Jenis Pukulan Ayam Bangkok Aduan yang Paling Mematikan

9 Jenis Pukulan Ayam Bangkok Aduan yang Paling Mematikan


Setelah pada artikel sebelumnya kita telah membahas tentang ciri-ciri ayam bangkok dengan pukulan mematikan, pada artikel kali ini kita akan membahas beberapa jenis pukulan pada ayam dan tingkat keampuhannya masing-masing. Bagi para pehobi ayam bangkok aduan, pengetahuan mengenai jenis pukulan ayam bangkok ini penting untuk semakin mengasah insting botoh Anda. Oleh karenanya, silakan disimak dengan seksama!

Jenis-Jenis Pukulan Ayam Bangkok Aduan

Dalam teknik bertarung, masing-masing ayam memiliki pukulan khasnya sendiri-sendiri. Ada ayam yang lebih sering memukul keras bagian kepala namun ada pula yang lebih dominan menyerang sayap, dada, atau anggota tubuh lawan lainnya. Masing-massing jenis pukulan ini tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Kami telah menggolongkan jenis pukulan tersebut berdasarkan bagian tubuh yang disasar dan tingkat efektivitas serangannya. Kedua jenis pukulan tersebut adalah pukulan kepala dan pukulan dada.

1. Pukulan Kepala

Pukulan kepala adalah jenis pukulan ayam bangkok aduan yang lebih menyasar pada bagian kepala ayam lawan. Pukulan jenis ini sering kali membuat pertandingan berjalan cepat. Kepala adalah bagian tubuh vital yang mengatur metabolisme tubuh. Jika terkena pukulan atau benturan keras pada bagian tersebut, ayam lawan bisa langsung KO dan terkapar. Berikut ini adalah jenis-jenis pukulan kepala beserta akibatnya untuk Anda ketahui.
  • Pukulan ubun-ubun. Pukulan ubun-ubun adalah jenis pukulan yang menggunakan jalu tepat menyasar di tengah-tengah kepala. Meski pertandingan baru berjalan beberapa detik, bila pukulan tepat menjebol tengkorak, ayam lawan pasti langsung KO.
  • Pukulan atik-atik. Pukulan atik-atik adalah jenis pukulan yang menggunakan kedua kaki untuk memukul tepat di bawah telinga. Pukulan ini dapay menganggu otak kecil yang mengontrol keseimbangan tubuh ayam lawan. Jika ayam lawan terkena pukulan ini, maka ia dipastikan akan sempoyongan atau kehilangan kesimbangan.
  • Pukulan jiling. Pukulan jiling adalah jenis pukulan yang menyasar tepat di bagian atas telingga. Pukulan ini akan berdampak saraf mata sehingga dapat menjadikan ayam lawan mengalami buta melek.
  • Pukulan tengok. Pukulan tengok adalah jenis pukulan yang menyasar tepat kepala bagian bawah ayam lawan. Bagian tersebut adalah bagian utama pernapasan pada ayam, oleh karena itu jika pukulan pada bagian tengok terjadi, ayam lawan dipastikan akan mudah lelah dan ngos-ngosan selama menjalani perang tanding.
  • Pukulan tengkuk adalah pukulan di kepala bagian belakang. Ayam akan jatuh dan kepala tersungkur di bawah. Jika pukulan keras ini tepat mengenai sasaran, ayam lawan pasti akan KO.
  • Pukulan mata. Seperti namanya, pukulan ini menyerang mata lawan. Pukulan mata dapat menyebabkan mata ayam lawan pecah atau terganggu penglihatannya. Ayam lawan akan berubah pola permainan cenderung berdiri mencari musuhnya.
  • Pukulan paruh biasanya bisa mematahkan paruh lawan. Pukulan ini juga dapat menyebabkan paruh lawan copot.
 2. Pukulan Dada 

Serangan dan pukulan pada bagian kepala ayam adalah serangan yang paling fatal. Namun, selain serangan pada bagian ini, ada pula beberapa pukulan-pukulan lain yang akan membuat ayam lawan KO. Pukulan tersebut adalah pukulan pada bagian dada. Berikut ini jenis-jenis pukulan dada yang mungkin akan sering Anda temukan ketika melakukan gebrakan atau uji tanding pada ayam Anda lengkap dengan akibatnya.
  • Pukulan pangkal sayap. Pukulan pangkal sayap akan membuat terganggunya kepakan sayap. Terganggunya kepakan sayap secara tidak langsung akan membuat intensitas dan kekuatan ayunan pukulan lawan berkurang. Pukulan pangkal sayap yang terlalu sering diterima akan membuat sayap ayam lawan terkulai saat bertarung, badan menjadi agak membungkuk ke depan, dan sayap akan diangkat-angkat.
  • Pukulan tulang iga. Pukulan tulang iga pada ayam akan mengakibatkan ayam lawan terduduk dan lemas. Pada kasus tertentu, karena jenis pukulan ini ayam lawan tidak bisa melanjutkan permainan lagi alias KO.
Nah, demikianlah beberapa jenis pukulan pada ayam bangkok aduan yang sering muncul saat uji tarung. Dari jenis-jenis pukulan mematikan pada bagian-bagian tubuh ayam di atas, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sebagai botoh, ada baiknya bila kita bisa melatih agar ayam bangkok kesayangan kita memiliki ke semua jenis pukulan tersebut sehingga menjadikan ia sebagai ayam juara di medan laga.

Cara Melatih Ayam Bangkok Agar Fisiknya Kuat

Cara Melatih Ayam Bangkok Agar Fisiknya Kuat


Budidaya ayam bangkok berbeda dengan budidaya ayam sayur, ayam hias, atau ayam jenis lainnya. Ayam bangkok dirawat dan dibesarkan selain agar memiliki tubuh yang sehat, juga diupayakan agar memiliki kemampuan tarung yang canggih.

Kemampuan tarung ayam bangkok tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan genetik ayam tersebut. Meski berasal dari trah juara, ayam tetap perlu dilatih agar terbiasa dengan teknik-teknik bertarung melalui penerapan metode latihan fisik secara rutin. Lalu, bagaimana cara melatih ayam bangkok agar punya fisik yang kuat?

Cara Melatih Ayam Bangkok

Pada artikel kali ini, kita akan mengupas tuntas tentang bagaimana cara melatih ayam bangkok agar fisiknya kuat dan memiliki kemampuan bertarung maksimal. Latihan-latihan yang dibahas antara lain adalah latihan berbagai macam senam, latihan lari, pernapasan, dan latihan mental.

1. Latihan Leher

Latihan yang pertama adalah senam leher.

Seperti kita ketahui bahwa otot-otot di leher adalah bagian tubuh yang sangat menunjang pergerakan kepala ayam ketika ia membidik lawan atau menghindari serangan ke arah kepala saat di medan laga. Otot leher yang luwes akan sangat bermanfaat dalam memenangkan babak demi babak pertarungannya. Oleh karena itu, untuk cara melatih ayam bangkok yang pertama kami anjurkan adalah dengan melatih otot-otot lehernya ini.

Teknik melatih otot leher terbilang sangat sederhana. Setiap pagi, putar leher ayam menggunakan tangan ke arah kanan kiri masing-masing 30 kali secara perlahan, sekira 1 detik tiap gerakan.

2. Latihan Badan

Saat bertarung, tubuh ayam akan mencari bergerak ke sana kemari mencari selah daerah tubuh lawan yang akan dipukulnya. Jika tubuhnya tidak biasa bergerak, ayam akan kagok dan kaku pergerakannya. Untuk itu, perlu pembiasaan agar perputaran tubuhnya lebih luwes. Caranya yaitu dengan menerapkan senam badan setiap pagi.

Teknik senam badan bisa dilakukan dengan memutar badan ayam ke arah kiri dan kanan sebanyak 30 kali. Selipkan tangan Anda ke salah satu celah sayapnya dan dorong ke sana kemari.

3. Latihan Kaki

Senam kaki atau biasa orang menyebutnya push up ayam merupakan teknik cara melatih ayam bangkok yang sudah umum di kalangan pecinta ayam aduan. Teknik latihan ini memang sangat menunjang kemampuan ayam dalam bertarung. Otot kaki dan lututnya akan terbiasa bergerak sehingga tak akan kaku saat menghadapi lawannya.

Untuk menerapkan teknik latihan ini, Anda hanya cukup menekan punggung ayam ke bawah dan ke depan sebanyak 30 kali setiap harinya. Tapi ingat, lakukan teknik ini secara rutin, karena jika tidak, hasilnya pasti akan tidak maksimal.

4. Latihan Sayap

Senam sayap atau sering pula disebut janturan merupakan teknik melatih otot otot sayap ayam bangkok agar lebih luwes bergerak. Sama seperti senam kaki, teknik cara melatih ayam bangkok ini pun sudah cukup dikenal luas.

Janturan dilakukan dengan mengangkat ayam setinggi mungkin menggunakan kedua tangan. Tangan kanan memegang dada dari belakang, dan tangan kiri memegang pangkal ekor. Lepaskan tangan kanan ke belakang secara perlahan sembari tangan kiri ikut turun ke bawah. Ayam akan mengepak-ngepakan sayapnya sehingga otot dan sendinya lebih kuat dan terbiasa bergerak.


5. Latihan Lari

Latihan lari bisa dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang menggunakan alat khusus berupa kurungan putar ada pula yang hanya menggunakan teknik sederhana. Akan tetapi, bagaimanapun caranya, latihan lari memang tetap dibutuhkan. Ini untuk melatih kemampuan otot-otot kaki dan pernapasannya.

Untuk melakukan latihan lari secara sederhana, Anda perlu menyiapkan 2 kurungan ayam dengan ukuran berbeda serta satu ekor ayam bangkok lain. Kurungan ayam yang dijadikan bahan latihan diletakan dalam kurungan kecil, sedang ayam yang akan dilatih diletakan di luarnya, kemudian kurung mereka dalam kurungan besar.

Ayam yang dilatih akan terus berlari mengelilingi kurungan kecil. Ia akan mencari selah untuk memukul ayam yang berada di dalam kurungan kecil hingga lelah. Namun, sebelum mengalami kelelahan, ambil ayam itu agar tidak mengalami stres. Biasanya sekitar 15-30 menit.

6. Latihan Renang

Latihan renang merupakan latihan yang paling menguras tenaga ayam bangkok Anda. Akan tetapi, manfaat latihan ini ternyata terbilang cukup banyak. Latihan renang bisa membuat seluruh otot di tubuh ayam menjadi kuat. Selain itu, stamina dan nafas ayam menjadi lebih panjang sehingga menunjang dalam memenangkan pertarungan yang berlangsung dalam tempo lambat.

Anda bisa melatih ayam Anda untuk berenang di bak atau di kolam biasa. Lemparkan ayam ke tengah kolam, sehingga ia berusaha untuk terus bergerak supaya tidak tenggelam. Lakukan selama maksimal 20-30 menit setiap harinya. Jangan sering-sering menerapkan cara melatih ayam bangkok menggunakan teknik renang. Cukup lakukan 2 kali saja setiap minggunya.

7. Latihan Abar

Selain melakukan latihan fisik, Anda juga perlu melatih mental ayam bangkok kesayangan Anda. Tentu akan percuma bukan jika jago bangkok Anda memiliki fisik yang kuat tapi punya mental kelas kacang. Oleh karena itu, cobalah untuk mengabar atau menggebrak ayam bangkok Anda dengan ayam bangkok milik teman. Latihan abar tidak perlu lama. Cukup satu atau dua air saja. Dan jika sudah punya jalu, baiknya jalu tersebut di plester agar aman.

Nah, itulah beberapa teknik cara melatih ayam bangkok yang bisa Anda terapkan pada ayam bangkok aduan Anda. Latihan yang dilakukan secara rutin pasti akan bermanfaat bagi peningkatan kemampuannya dalam bertarung. Selamat mencoba!