Sunday, June 11, 2017

Beberapa Mitos Ayam Bangkok Putih (Kinantan) dalam Laga Tanding

Beberapa Mitos Ayam Bangkok Putih (Kinantan) dalam Laga Tanding

Dalam ilmu katuranggan, ayam bangkok dibedakan menjadi kelas kelas-tertentu berdasarkan warna bulunya. Masing-masing kelas warna memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Salah satu yang paling unik misalnya adalah ayam bangkok putih atau kinantan.

Ayam bangkok warna ini dianggap unik karena adanya beberapa mitos yang menyelimutinya. Apa saja mitos ayam bangkok putih tersebut? Berikut ini adalah ulasannya!

Ayam Bangkok Putih

Ada banyak mitos yang menyelimuti ayam bangkok dengan warna putih. Masing-masing mitos muncul dari daerah yang berbeda-beda. Adapun berdasarkan pengalaman saya sebagai botoh pemula yang beberapa kali adu tanding ke luar daerah, mitos-mitos berikut ini adalah mitos yang paling banyak dipercaya mengenai ayam bangkok putih.

 1. Penolak Bala

Mitos pertama tentang ayam bangkok putih terkait dengan sarana penolak bala. Ayam bangkok putih (kinantan) bila dipelihara di rumah, dipercaya dapat membuat segala penyakit dan gangguan halus yang hendak menghinggapi si pemilik rumah menjadi tertolak. Inilah sebabnya mengapa ayam bangkok putih sering kali dicari oleh paranormal sama seperti ayam cemani atau ayam hitam.

2. Ditakuti Ayam Lawan

Meski dalam katuranggan ayam, bangkok putih kinantan berada di kasta terakhir, namun bukan berarti ia tidak ditakuti oleh ayam lainnya. Kharisma ayam bangkok putih justru dirasa lebih kuat dibandingkan ayam blorok, jalak, dan klawu. Hal ini bukan mitos karena bisa dibuktikan langsung. Jika Anda punya seekor ayam bangkok putih, keluarkan ia berdekatan dengan ayam kampung. Lihat reaksi apa yang terjadi pada si ayam kampung tersebut.

3. Menimbulkan Keributan di Arena

Beberapa botoh tua meyakini mitos yang menyebut bahwa ayam bangkok putih jika dibawa ke arena laga (kalangan) bisa menimbulkan keributan. Mitos ini didasari pengalaman bahwa ayam bangkok putih ketika ditarungkan akan dapat membuat lawannya berlari meski pertandingan baru dimulai 10 detik (kalah mental).

Keadaan inilah yang membuat suhu antar botoh yang menarungkannya memanas. Bukannya ayam yang bertarung, sering kali botohnya lah yang justru saling adu pukul hingga keributan pun akhirnya tercipta di arena tersebut.

Karena keadaan ini, ayam bangkok putih biasanya tidak boleh dimainkan atau ditolak jika memasuki kalangan yang besar.

4. Bisa Membuat Lawan yang Menang Turun Mental

Jika bertemu lawan yang mentalnya kuat, ayam bangkok putih akan bertarung habis-habisan. Adapun ketika pukulan lawan mengenai kepalanya sehingga darah segar mengucur dari luka, ayam lawan biasanya akan menjadi turun mental. Darah merah segar yang mengalir kontras dengan warna putih bulu si ayam kinantan akan membuat mental bertarung ayam lawan turun selama-lamanya. Ia tak akan pernah lagi mau bertarung dengan bringas. Inilah sebabnya mengapa jarang ada orang yang mau mengabar ayamnya dengan ayam bangkok putih.

5. Sulit Dipukul

Mitos yang terakhir seputar ayam bangkok putih adalah kejeliannya dalam menghindari pukulan lawan. Mitos ini sebetulnya timbul akibat warna ayam bangkok putih yang menyilaukan terutama jika diadu pagi hari. Silau dari warna bulu ayam putih membuat lawan tak bisa menatap bidikannya dengan pasti.

Nah, itulah beberapa mitos ayam bangkok putih (kinantan) yang bisa saya jelaskan dari pengalaman saya sebagai seorang botoh pemula. Perlu diingat bahwa mitos-mitos tersebut belum tentu benar. Oleh karena itu, tetaplah bijak menyikapinya. Semoga bisa bermanfaat. 

No comments:

Post a Comment